Senin, 12 Januari 2009

Test

Aku sering berfikir bahwa segala bentuk test perekrutan CPNS sebagian departemen maupun lembaga saat ini kurang optimal. Hal tersebut dikarenakan tidak adanya penyajian psikotest bakat dan minat.

Menurutku hal tersebut merupakan hal yang paling utama. Mengapa demikian? Karena intelejensi atau tingkat kecerdasan saja bukanlah merupakan suatu faktor utama dimana seseorang bisa bekerja dengan baik. Banyak faktor lain yang mungkin bisa dikatakan bukan hanya sekedar pendukung. Bisa jadi harus merupakan suatu kesatuan sistem yang utuh dan harus berjalan dengan sinkron. Faktor tersebut adalah bakat dan minat.

Hal ini merupakan pengalaman pribadiku. Pada suatu waktu pamanku pernah berkata kepadaku. Saat itu aku masih belum mempunyai pekerjaan tetap seperti sekarang. Oya, aku lupa menceritakan bahwa saat ini aku adalah seorang CPNS di BMKG. Om ku berkata bahwa sebenarnya orang yang bekerja di perusahaan perusahaan terkemuka belum tentu merupakan orang yang meliki tingkat intelejensi yang tinggi. Mereka adalah orang yang sesuai, maksudnya sesuai untuk posisi yang telah mereka tempati. Banyak orang pintar tetapi kalau pada kenyataannya dia tidak sesuai untuk bekerja di perusahaan - perusahaan terkemuka, maka dia tidak akan bekerja di situ.

Aku sempat bingung dengan pernyataan itu. Apa maksud dari sesuai itu ya? Tetapi sekarang aku telah menemukan jawabannya. Menurutku yang dimaksud dengan kesesuaian itu adalah psikotest bakat dan minat.

Sayangnya test tersebut cuma ada di sistem penyeleksian pegawai pada BUMN dan perusahaan swasta lainnya. Untuk PNS masih sangat minim sekali. . Aku pernah bertanya pada temanku yang seorang psikolog. Katanya untuk melakukan test tersebut membutuhkan sebuah alat psikotest yang notabene harganya mahal sekali. Hhhh...........lagi lagi tersangkut masalah dana. Sangat disayangkan. Padahal meskipun mengeluarkan banyak uang untuk melakukan test tersebut tapi mungkin perusahaan atau departemen apapun akan memperoleh keuntungan besar. Yeah..........bukan merupakan keuntungan keuangan memang. Tapi keuntungan tenaga pekerja yang handal dan profesional.

Contohnya saya. Saya adalah seorang CPNS yang ditempatkan di Puslitbang BMKG. Dimana sehari hari saya harus membantu atau mengasisteni seorang staff peneliti. Oleh sebab itu sudah seharusnya lah saya menyenangi dan sesuai untuk bekerja pada dunia penelitian. Tapi belum tentu. Kalau ditanya apakah saya menyenangi penelitian? Jawabnya adalah sangat suka. Saya sangat menyenangi suatu pekerjaan yang bisa menemukan hal - hal yang baru. Tapi mungkin pada kenyataannya saya belum atau tidak memiliki bakat di dunia penelitian. Saat ini saya belum mengetahui apakah bakat seseorang bisa ditimbulkan atau diasah secara tiba tiba. Hal itu dikarenakan diawal masuk saya tidak melalui test bakat. Kalau lah seandainya pada kenyataannya saya tidak berbakat, maka saya merasa kasihan pada BMKG karena telah mempekerjakan seoarang staff yang sebenarnya tidak sesuai dibidangnya. Bagaimana mungkin saya bisa menghasilkan suatu penemuan yang mahadahsyat kalau sebenarnya saya tidak berbakat di bidang ini.

Imbasnya juga bisa menjadi global. Bagaimana Indonesia bisa maju kalau para abdi negaranya belum tentu berbakat.

Wahai para biro kepegawaian atau HRD departemen manapun. Buatlah suatu test untuk menentukan dimana bakat pekerjamu sebenarnya. Negara tidak akan merugi karena hal ini, malah mungkin untung.